17.1.22

BUTA

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

terhadap yang telah ditentukan
begitu gigih meraihnya
nalar siapakah yang dapat memahami

terhadap yang sungguh diminta
malah abai melaksanakannya
hati siapakah yang dapat membaca

duhai jiwa yang meraba-raba
inilah kebutaan yang sesungguhnya
mengenal tanda saja betapa alpa

ibarat serangga yang berputar-putar
di dalam kaca, di sinilah dunia
permainan tak sudah-sudah fatamorgana

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-5)

14 komentar:

  1. Puisi ini mungkin buat menyentil orang yang gigih meraih dunia, tapi abai dengan kewajiban sholat ya kang.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengingatkan diri, agar tak lupa.
      Terima kasih ya, Mas Agus.

      Hapus
  2. gus mus juga bagus itu puisinya

    BalasHapus
  3. keren kak mantap permainan olah katnya uwuwu

    BalasHapus
  4. bener bener penuh filosofis dan mengingatkan kita akan pentingnya peduli terhadap sekitar. Makasih atas remindernya Pak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ya. Terima kasih juga kunjungannya ini. Terima kasih....

      Hapus
  5. banyak yang terlena...

    keren puisinya... 👍👍👍

    BalasHapus
  6. Puisi yang mantap..
    Sedih banget, ga bisa ngeliat, ya berputar-putar deh.... Puisi yang penuh makna.

    BalasHapus
  7. Puisinya selalu sarat makna.

    BalasHapus