Puisi Akhmad Muhaimin Azzet
terhadap yang telah ditentukan
begitu gigih meraihnya
nalar siapakah yang dapat memahami
terhadap yang sungguh diminta
malah abai melaksanakannya
hati siapakah yang dapat membaca
duhai jiwa yang meraba-raba
inilah kebutaan yang sesungguhnya
mengenal tanda saja betapa alpa
ibarat serangga yang berputar-putar
di dalam kaca, di sinilah dunia
permainan tak sudah-sudah fatamorgana
(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-5)
17.1.22
BUTA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi ini mungkin buat menyentil orang yang gigih meraih dunia, tapi abai dengan kewajiban sholat ya kang.😂
BalasHapusMengingatkan diri, agar tak lupa.
HapusTerima kasih ya, Mas Agus.
gus mus juga bagus itu puisinya
BalasHapusPuisi Gus Mus memang bagus sekali. Saya juga suka.
Hapuskeren kak mantap permainan olah katnya uwuwu
BalasHapusTerima kasih banyak ya. Semoga bermanfaat.
Hapusbener bener penuh filosofis dan mengingatkan kita akan pentingnya peduli terhadap sekitar. Makasih atas remindernya Pak ^^
BalasHapusSama-sama ya. Terima kasih juga kunjungannya ini. Terima kasih....
Hapusbanyak yang terlena...
BalasHapuskeren puisinya... 👍👍👍
Terima kasih banyak ya....
HapusPuisi yang mantap..
BalasHapusSedih banget, ga bisa ngeliat, ya berputar-putar deh.... Puisi yang penuh makna.
Semoga bermanfaat.
HapusMakasih banyak ya.
Puisinya selalu sarat makna.
BalasHapusTerima kasih banyak ya, Teh.
HapusSemoga bermanfaat.