6.10.22

MEMANDANG

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

sejauh memandang semesta
masihkah buta
padahal jejak betapa jelasnya

pekat awan tebal dunia
serupa dinding
siapakah menembusnya

sebenarnya ini soal silau
oleh tipuan cahaya
yang dijajakan di mana-mana

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-14)

6 komentar:

  1. Inspiratif, diksinya super, dan enak dibaca.

    BalasHapus
  2. Menembus hati manusia itu ga akan pernah bisa berhasil. Entah serupa dengan dinding apa. Yang jelas, hanya raga yang bisa diraih. Mungkin :) Butuh waktu tak terhingga mengetahuinya.

    BalasHapus
  3. Silau oleh tipuan cahaya. Ini yang kemudian bikin orang suka memvonis orang lain yang berbeda dengannya

    BalasHapus