Puisi Akhmad Muhaimin Azzet
inilah langkah-langkah menuju
siang dan malam
menyandang ransel penuh rindu
sebab di sini hanyalah tamu
singgah sebentar
lalu pamit, usah lagi ragu
maka makan dan minumlah
sekadarnya saja
agar tak terkapar saatnya tiba
sebab waktu telah terpinta
singgah sebentar
tapi bagaimana jadi bermakna
(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-15)
BalasHapuspuisi yang penuh kedalaman makna ya mas muhaimin ☺
seperti istilah yang sering kita dengar...urip mung mampir ngombe, hidup hanya sebentar, maka makan dan minum sekedarnya aja mungkin sama kayak mencari perbekalan untuk kehidupan setelahnya juga iya mas..
kadang kadang aku juga rindu ingin menulis indah alias berpuisi juga deh
Terima kasih banyak ya, Mbak. Betul sekali, di dunia ini tak lama, maka seperlunya saja untuk mencukupinya. Selebihnya, persiapan untuk yang selamanya.
Hapus"janganlah kau rindu...
BalasHapusberaaat....
biar aku saja, hehe"
:D
Siaapppp, hehehe....
Hapus"maka makan dan minumlah
BalasHapussekadarnya saja
agar tak terkapar saatnya tiba ...." Ini yang belum bisa kuterima. Habis, selera makan ini masih begejolak. Ha ha ....
Hehehe, yang penting sehat selalu ya, Mbak.
HapusAh, kalau makan dan minum ala kadarnya, ga kenyang dong hihihi #justkidding. Untuk perantau, ada yang mampir ke perut dan bersapa dengan orang lain tentu membahagiakan ya. Bagai menemukan oase di padang pasir.
BalasHapusNah, itu... semoga kita menemu oase di padang pasir kehidupan.
HapusSinggah? apa ini tentang hidup? bila benar, maka memang sepatutunya kita untuk makan dan minum seperlunya saja. jangan serakah. salam mas
BalasHapusYup, ini tentang hidup. Makasih ya....
Hapus