Puisi Al-Hikam
1.11.23
GULITA
12.8.23
RESEPSI
lengkap lezatnya
silakan memilih sesukanya
lupa tuan rumahnya
yang menyiapkan segalanya
23.11.22
MENUJU
Puisi Akhmad Muhaimin Azzet
inilah langkah-langkah menuju
siang dan malam
menyandang ransel penuh rindu
sebab di sini hanyalah tamu
singgah sebentar
lalu pamit, usah lagi ragu
maka makan dan minumlah
sekadarnya saja
agar tak terkapar saatnya tiba
sebab waktu telah terpinta
singgah sebentar
tapi bagaimana jadi bermakna
(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-15)
6.10.22
MEMANDANG
Puisi Akhmad Muhaimin Azzet
sejauh memandang semesta
masihkah buta
padahal jejak betapa jelasnya
pekat awan tebal dunia
serupa dinding
siapakah menembusnya
sebenarnya ini soal silau
oleh tipuan cahaya
yang dijajakan di mana-mana
(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-14)
1.7.22
SIAPAKAH
Puisi Akhmad Muhaimin Azzet
siapakah berharap seruang dada bercahaya
sedangkan bayang-bayang dunia memanjang
di setiap langkah menuju senjanya
siapakah bergegas menuju rumah bahagia
sedangkan nafsunya begitu menang
dalam setiap pilihan hidupnya
siapakah berkata akan hadir di perjamuan
sedangkan jiwa dan raga penuh debu
kelalaian demi kelalaian
siapakah bermimpi menyingkap rahasia
sedangkan perjalanan kian menjauh
dari alamat yang sesungguhnya
segeralah kembali, duhai jiwa yang rindu
permainan ini sungguh melelahkan
lihatlah betapa cinta ‘tlah berdenyaran
(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-13)