31.1.22

RAGU

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

sejak kapan engkau termangu
di depan kaca yang retak
dan penuh debu

sejak kapan engkau ragu
terhadap yang telah dijanjikan
oleh yang tak kenal palsu

apakah karena harap tak kunjung
nyata, sudahlah duhai
jangan ada sesal saat berkabung

sebab ragu itu merusak
pandanganmu, juga memadamkan
cahaya kalbumu

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-7)

11 komentar:

  1. Ragu muncul sebab adanya pertanda (‘alamah), sementara waswas tidak. Dengan kata lain, syak adalah keraguan yang berdasar. Sedangkan waswas dalam bahasa kita–adalah keraguan yang tidak berdasar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak ya. Semoga sukses dan berkah selalu.

      Hapus
  2. Makasih puisinya kang, jangan pernah ragu pada sang pencipta ya.😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih juga kunjungannya ini ya, Mas Agus. Bismillaah....

      Hapus
  3. kearguan mmebuat langkahkita terhenti sejenak

    BalasHapus
  4. Ragu itu bikin galau, Pak.

    BalasHapus
  5. Jadi tertarik baca puisi - puisi lain di blog inii
    Bagus bagus puisinya

    BalasHapus