12.11.24

PENGAWASAN

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

pengawasan itu tak silap sedikit pun
bagaimana mungkin bisa abai
padahal hidup bukan berandai-andai

apakah karena dahaga tak sudah-sudah
sehingga kehilangan rasa malu
padahal siapakah suka bila disebut gila

pengawasan itu tak silap sedikit pun
duhai, mari menjaga jiwa
agar tak lupa lagi menjadi manusia

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-23)

5.10.24

LUPA

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

lagi-lagi penyebabnya lupa
padahal pengawasan
betapa seiring detak di dada

sampai kapan jiwa merana
duhai yang gemetar
ketika disingkap rahasia-rahasia

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-22)

13.8.24

KUASA

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

pada setiap helai daun
yang gugur
terdapat takdir yang dicatatkan

pada setiap desis angin
yang menerpa
terdapat kuasa yang dititipkan

pada setiap desahan napas
yang dihembuskan
terdapat tanda yang diiringkan

pada setiap lintasan
yang dipikirkan
terdapat cinta yang dilekatkan

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-21)

1.7.24

MENGAPA

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

semua telah dianugerahkan
mengapa mencari yang lain
betapa hilang malu di dada

semua telah disiapkan
mengapa minta pada yang lain
betapa jauh jiwa berada

inilah malam tanpa cahaya
yang bermata pun pada buta
tersesat di pusaran dunia

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-20)

14.5.24

UJIAN

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

pergumulan yang indah
rahasia tersingkap
dan jiwa pun terpesona

lalu langkah usai sudah
menemukan buah
yang digodakan di surga

“mengapa berhenti,
ini bukan yang kau cari!”
sang guru menasihati

lalu jiwa terus melaju
bertemu pesona demi pesona
betapa sangat menggoda

“ini hanyalah ujian,
bukanlah tujuan!”
sang guru memperingatkan

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-19)