19.1.25

PERMINTAAN

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

bila sudah meminta
mengapa masih mengandalkan
kemampuan

siapakah yang kuasa
dan diminta mengabulkan
diri bisa apa

ini soal keyakinan
kepada siapa memercayakan
mestinya tak ada keraguan

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-25)

11.12.24

PENDERITAAN

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

rasa tak terima menjadikan luka
sebuah penderitaan
tapi masih saja mencari salah siapa

di sinilah sesungguhnya iman
mesti dikuatkan
atas kejadian yang tak diinginkan

kepada air di telaga kita membaca
meski segenggam garam
tak membuatnya terpengaruh rasa

maka penderitaan demi penderitaan
ini memanglah dunia
lapang dada atau usah pedulikannya

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-24)

12.11.24

PENGAWASAN

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

pengawasan itu tak silap sedikit pun
bagaimana mungkin bisa abai
padahal hidup bukan berandai-andai

apakah karena dahaga tak sudah-sudah
sehingga kehilangan rasa malu
padahal siapakah suka bila disebut gila

pengawasan itu tak silap sedikit pun
duhai, mari menjaga jiwa
agar tak lupa lagi menjadi manusia

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-23)

5.10.24

LUPA

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

lagi-lagi penyebabnya lupa
padahal pengawasan
betapa seiring detak di dada

sampai kapan jiwa merana
duhai yang gemetar
ketika disingkap rahasia-rahasia

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-22)

13.8.24

KUASA

Puisi Akhmad Muhaimin Azzet

pada setiap helai daun
yang gugur
terdapat takdir yang dicatatkan

pada setiap desis angin
yang menerpa
terdapat kuasa yang dititipkan

pada setiap desahan napas
yang dihembuskan
terdapat tanda yang diiringkan

pada setiap lintasan
yang dipikirkan
terdapat cinta yang dilekatkan

(Dipuisikan dari Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bait ke-21)